Kami
poetra dan poetri Indonesia Mengjoenjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Itulah bunyi ikrar ketiga dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menjadi
dasar penetapan sebagai Bulan Bahasa Indonesia. Ikrar dalam momentum bersejarah
bagi Bangsa Indonesia
itu wajib diperingati kembali. Sebagaimana halnya pada keluarga besar SMPN 6
Negara, peringatan Sumpah Pemuda yang direfleksikan dengan pesta sastra dan
seni pada Jumat, 28 Oktober 2011 dengan
bandrol “Selaksa Sadpena I” atau Sehari dalam Kubah Sastra SMPN 6 Negara.
Acara
“Selaksa Sadpena I” yang digelar kali pertama itu difokuskan selama sehari
penuh dengan menyelenggarakan beraneka ragam kompetisi, seperti lomba baca
puisi, lomba baca cerpen, lomba baca UUD 1945, lomba melukis, dan lomba majalah
dinding. Kegiatan lomba yang berlangsung dari jam 08.00–12.00 wita wajib
diikuti oleh masing-masing kelas dengan menunjuk dua orang perwakilan. Menurut
Ketua Panitia Pelaksana I Ketut Diasa, S.Pd, murid-murid cukup terlihat matang dalam
mempersiapkan diri ketika menghadapi lomba. Diasa juga tidak menyangka kalau
murid-murid bisa lebih kreatif dalam menyajikan informasi pada mading mereka,
lukisannya indah, pembacaan puisi dan cerpen yang cukup pantas diancungkan
jempol.
Setelah
kompetisi seru itu usai, acara dirakit lagi dengan memberi ruang publikasi khusus
atas alhasil dari krestivitas peserta lomba mading dan pameran lukisan pada
puncak acara Selaksa Sadpena I. Secara bersamaan pula juga ditampilkan parade
baca puisi dari kalangan siswa dan dua orang guru bernama Gde Joni Iin Wahyudi
dan Dimas Bumi Semesta, parade baca cerpen, spontanitas dari anak-anak SMPN 6
Negara, dan dimeriahkan oleh musikalisasi puisi Solagracia SMAN 1 Negara sebagai
bintang tamunya.
Kendati
acara yang digebrak di panggung terbuka itu dirancang dalam konsep yang sederhana,
namun sensasional yang tercipta sungguh luar biasa. Dapat dibaca dari
antusiasme seluruh warga SMPN 6 Negara yang membara di kalangan nyiur halaman
sekolahnya. Ekspresi riang gembira, bersorak-sorai dan segala bentuk suka cita
pun dilebur hingga senja hari. “Acara ini merupakan bagian dari program bidang kesiswaan
yang dimaknai sebagai ajang apresiasi untuk menggali segenap potensi yang
dimiliki murid di sekolah yang baru berdiri setahun yang lalu ini, khususnya dalam
bidang sastra dan seni. Soal kekurangan atau pun keistimewaan acara ini tentu
akan menjadi tonggak untuk melaksanakan acara serupa pada tahun mendatang.
Selamat dan sukses “Selaksa Sadpena I” 2011”, ungkap I Komang Tirta, S.Pd.,
M.Pd selaku kepala SMPN 6 Negara sembari menutup acara.
0 komentar:
Posting Komentar